Teka-Teki : Falsafah Pohon Kurma
❕
Pernahkah Anda mengisi teka-teki silang ?
Terkadang teka-teki yang ada di koran atau surat kabar tidak memberi pelajaran yang baik.
Dahulu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah memberikan teka-teki kepada para Shahabat.
Suatu hari Nabi berkumpul dengan para Shahabatnya. Beliau bertanya, "Kabarkan kepadaku sebuah pohon yang perumpamaanya seperti seorang mukmin ?"
Rupanya para Shahabat memikirkan pohon-pohon yang ada di pedesaan.
Lalu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab, "Dia adalah pohon kurma."
Lihatlah ..., Nabi memberikan teka-teki kepada para Shahabatnya.
Kenapa pohon kurma mirip dengan seorang mukmin yaa akhii ?
Pohon kurma ..., dedaunannya tidak pernah jatuh.
Kata para Ulama, itu berarti amalan seorang mukmin tidak pernah gugur. Kenapa ? Karena keimanan dan ketaqwaan dia. Demikianlah, amalan seorang mukmin tidak pernah gugur.
Kata para Ulama juga, pohon kurma selalu bermanfaat di semua bagiannya. Daunnya, buahnya, bijinya, batangnya ...
Demikian seorang mukmin, seorang mukmin bermanfaat di semua amalannya.
Dimana dia pergi ..., dimana dia tinggal, selalu memberikan manfaat kepada manusia. Dia tidak pernah menyusahkan orang.
Lihatlah pohon kurma ...
Ketika dia ditanam di sebuah tanah yang tandus di negeri Arab dengan sedikit sekali air, tetapi dia bisa tumbuh. Luar biasa ...
Kurma dapat hidup dalam keadaan yang sangat ekstrim sekalipun.
Begitu juga seorang mukmin, dalam keadaan apapun dia sabar. Saat sulit sabar, kuat, tegar menghadapi berbagai macam ujian, musibah, malapetaka.
"Mengagumkan seorang mukmin itu, seorang mukmin itu semuanya baik. Jika ditimpa kesenangan dia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan untuk dia. Kalau dia ditimpa kesusahan, dia sabar, maka itu pun kebaikan buat dia."
Dan itu tidak akan terjadi kecuali pada seorang mukmin.
Pohon kurma terlihat anggun, tumbuh di atas batang yang kokoh ...
Begitu juga seorang mukmin. Imannya kokoh, pondasinya kokoh karena dia berdiri di atas keimanan.
Pohon kurma memiliki cabang-cabang ...
Demikian juga seorang mukmin. Pondasinya iman dan cabangnya adalah amalan-amalan.
Pohon kurma buah manis ...
Seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qurān seperti buah kurma. Tidak ada wanginya tetapi manis, karena seorang mukmin hatinya bercahaya karena keimanan.
Tapi Subhānallāh ...
Pohon kurma memiliki duri-duri dimana durinya melindunginya dari siapa yang mengganggunya.
Demikian juga seorang mukmin, dia terlihat lembut, bersahaja dan berakhlak, tetapi kalau agamanya diganggu, maka dia marah karena Allāh dan tidak akan berdiam diri.
Jika pohon kurma ditanam di tanah tandus, maka menjadikan tanah disekitarnya menjadi subur ...
Demikian seorang mukmin, dimana saja dia tinggal, dia selalu mewarnai. Selalu menjadikan tempatnya subur dengan keimanan.
Dia dakwahi tetangganya, dia ajak orang sekitarnya untuk beriman kepada Allāh, untuk senantiasa menabur keimanan dalam hati-hati manusia.
Mā syā Allāh ... betapa mirip sekali antara seorang mukmin dengan pohon kurma.
Maka jadilah kita seperti pohon kurma, menjadi mukmin yang bermanfaat untuk manusia, yang sabar menghadapi berbagai macam keadaan dan senantiasa berusaha untuk memperlihatkan keindahan Islam.
Tapi bukan keindahan berdasarkan kelemahan, akan tetapi keindahan atas dasar kekokohan iman dan taqwa kepada Allāh subhānahu wa ta'āla
Comments
Post a Comment